Kamis, 26 September 2013

BROKEN HOME

Biasanya bangun tidur dapat senyuman hangat dari mama dan papa. Tapi, hari itu berubah menjadi hari baru yang membuat seorang anak tidak nyaman dalam lingkungan keluarga. Seorang anak segan berada di rumah, maunya keluyuran dan menggantungkan hidupnya hanya bersama sebaya di kolong langit. Tanpa campur tangan kedua orang tua. Seorang anak akan lebih senang berada di luar rumah, daripada di dalam rumah, apalagi jika bertemu dengan orang tuanya. Broken home mungkin sebutan untuk anak yang mengalami hal tersebut.
Perubahan semakin hari, semakin terlihat aneh. Ada banyak perubahan perilaku pada seorang anak yang broken home, misalnya awalnya si anak ceria dan selalu bersemangat dalam menjalani hari- harinya, seketika berubah menjadi murung dan tidak bersemangat dalam kesehariannya; biasanya si anak selalu dinomor satukan, sketika menjadi yang terbelakang; awalnya si anak selalu berprestasi, seketika menjadi drop drastic karena mengetahui permasalahan yang sedang dialami kedua orangtuanya; si anak yang biasanya betah di rumah, seketika bisa berubah menjadi anak yang nakal berangkat pagi- pulang pagi. Tetapi, orangtua tak pernah menyadari hal tersebut, mereka hanya bertengkar- bertengkar dan bertengkar. Saat mereka melihat gerak- gerik si anak, orang tua bertanya “kenapa kamu baru pulang jam segini?” si anak menjawab,”iya, tadi habis main kerumah teman, jadi pulangnya telat.” Tanggapan orang tua berbeda, si anak habis ketimpalan dan dimarahi. Lalu ketika si anak mendapat nilai jelek, orangtua dipanggil ke sekolah si anak, dan ditanya permasalahan kenapa nilai si anak bisa menurun, orang tua hanya menjawab “mungkin anak saya kurang konsentrasi belajarnya, bu” selalu kata tersebut yang diucapkan ketika dipanggil ke sekolah si anak, saat orang tua bertanya kembali pada si anak, si anak hanya tersenyum, padahal dalam hatinya hancur dan menangis. Tetapi, tak ada kata yang mampu si anak ucapkan.
Ada banyak peristiwa yang dialami seorang anak yang broken home. Tetapi, kewajiban dan kebutuhan seorang anak tak pernah terhapus. Si anak tetap mempunyai kewajiban untuk belajar, menghormati kedua orangtuanya, dan tetap ceria bagaimanapun suasana hatinya. Sedangkan, kebutuhannya/ haknya harus tetap terpenuhi untuk si anak yang diberikan seutuhnya oleh kedua orangtuanya. Hal ini memang sepele, tetapi besar maknanya buat seorang anak, apalagi untuk seorang anak yang mengalami hal tersebut. Semua anak yang mengalami broken home, cenderung terbelakang segalanya. Friend, lo boleh sedih, lo boleh murung dan putus asa tapi ingat untuk sekali saja lo boleh seperti itu, selebihnya lo harus bangkit dan berjuang sendiri walaupun (maaf) tanpa campur tangan orang tua lo. Lo harus buktikan kalo lo bisa lebih baik dalam keadaan lo yang sedang kalut tak menentu, lo juga harus bisa menyatukan kedua orangtua lo yang keadaanya sedang hancur. Lo harus bisa buktikan ke semua keluarga lo, kalo hubungan ortu dengan lo dan sudara- saudara lo itu harmonis tanpa masalah seberat ini. Keep smile buat kalian :)
Ada banyak cara untuk menyatukan keharmonisan orangtua dan anak. Gampang- gampang susah sih, tapi kalo dicoba nggak ada salahnya kok:
1.      Dekati ibu saat dia sedang asyik dalam menikmati sejuknya suasana sore, berikan kalimat menarik agar ibu tertarik sama kalimat yang diucapkan anaknya, jika ibu tidak mendengarkan ucapan kalian, terus lakukan setiap hari insyaallah lambat laun beliau mau menoleh kalian dan siap member tanggapan;
2.      Dekati ayah saat sedang sibuk dalam pekerjaannya, lakukan hal yang sama;
3.      Berikan hidangan manis yang bisa kamu sajikan dengan tanganmu sendiri, usahakan jangan beli, suapkan saat ,mereka berdiam diri di ruang keluarga;
4.      Buat lelucon agar keduanya bisa tertawa bersamaan, hingga malu sendiri;
5.      Hadiahkan nilai- nilai sekolahmu untuk keduanya, agar bisa tersenyum saat mereka pulang dari kantor;
6.      Cobalah jadi anak yang mandiri, sehingga membuat mereka semakin penasaran atas perubahan anaknya.

*Semoga bermakna, terima kasih*
ALINKA- JKT, 26.09.13’

Minggu, 15 September 2013

SEMU

assalammualaikum:)
Namaku Annisa Linda Sartika. Mau tanya, Dewasa Itu Apa Sih? Di usiaku yang telah menginjak angka 17 th dan besok tanggal 18 September usiaku genap 18 th, masih bingung dengan kata dewasa. Dewasa itu semu untuk seorang remaja putri sepertiku. Aku yang terbiasa manja dengan semua orang, aku yang nggak boleh main jauh- jauh, aku yang bangun tidur dapat kecupan dan belaian sayang dari mama dan papa, aku yang kemana- mana diantar papa, aku yang bisa tersenyum dan bad mood kapanpun aku mau, aku yang suka diomelin sama guru karena nyapu nggak bersih. Aku merasa aku anak mami yang apa- apa harus ada mama dan sama mama. Aku belum menemukan apa itu dewasa? Aku juga masih suka nyeritain hal pribadi aku sama sembarang orang. Wajar nggak sih kalau di usiaku yang katanya sudah mencakup usia dewasa, tapi masih manja sana sini.
Orang dewasa itu gimana sih? Ada nggak sih orang dewasa yang nyeritain hal pribadi mereka sama orang lain? Yang manja sana sini?

Aku bisa bahagia, sebahagianya aku. Tak jarang aku menceritakan kebahagiaanku pada siapapun yang aku anggap mereka dekat baik denganku. Aku bebas tertawa terbahak- bahak menceritakan apapun yang memang itu bahagia menurutku. Tapi, tak sedikit pula mereka bengong mendengar cerita yang aku sampaikan. Hmm entah karena ceritaku tak menarik untuknya atau mereka yang memang tidak mau mendengar ceritaku. Bingung! Ketika sedihpun aku ceritakan tapi tak menyeluruh karena tak mungkin aku curahkan semuanya karena kesedihanku biasanya berawal dari hal- hal kecil yang sangat banyak. Tapi aku punya teman curhat yang selalu ada bersamaku setiap detik, ada Allah, mama, dan papa. Tak pernah sedetikpun aku tak bercerita pada mama dan papa.






Saat terjadi perbedaan, tak jarang aku diberi banyak pilihan yang harus aku tentukan sendiri menurut seleraku. Tapi, saat aku memilih satu diantaranya, aku ditanya apa sebabnya kamu memilih yang ini? Apa akibatnya nanti, jika pilihanmu salah? Bagaimana dampaknya untuk dirimu jika memilih ini?
Aku suka manja sama siapapun, sekalipun itu sama teman- temanku. Dulu aku pernah tanya mama”mama mama, kok icha nggak punya kakak sih? Kok malah punya adik? Icha kan mau punya kakak laki- laki, ma.” Mama menatap lembut padaku, entah lelucon atau apa yang keluar dari mulut mama”sini mama blender dulu kamu sama dede, nanti mama keluarin lagi, nah! Kamu punya deh kakak laki- laki.” Aku manyun dibuatnya. Makanya, aku suka manja sama teman laki- laki yang memang akrab denganku karena aku anggap mereka itu kakakku. Hal kecil setitikpun aku tak pernah lewatkan tanpa mereka, walaupun itu hanya info dari sebuah memo kecil. Buat mama dan papa, sudah nggak aneh jika aku menceritakan banyak teman laki- laki yang memberiku berbagai warna. Tapi, buat sebagian orang lain cerita. Aku merasa aman melewati moment dalam jengkal- jengkal kehidupanku, jika aku sedang bersama dengan teman laki- laki. Aku merasa terlindungi, aku merasa ada yang menjagaku jika aku jauh dari mama dan papa. Tapi, kadang mereka mengacuhkanku jika sedang asyik bersama teman- temannya. Kalau aku sudah diam sendiri, baru berhenti dan menyapaku. Mungkin ini mimpi yang tak akan terwujud, mempunyai seorang kakak laki- laki kandung yang selalu ada untukku. Yang bisa membimbing, mengawal belajarku, membantuku menyelesaikan tugas sekolah, menjagaku, menemaniku jika aku sedang sendiri, mengacaukan suasana nonton TVku, membuat aku marah dan tertawa, mengajakku keliling dunia dengan kejeniusannya. Innalillah, Nisa nggak ada kakak! Tapi, nggak rugi kok jadi anak manja yang nggak punya kakak, kalau bisa dapat manja dari semua orang dan punya segudang prestasi. hehehe. 






Minggu, 01 September 2013

SANG PEMIMPI

assalammualaikum :)

Hai! Namaku, Annisa Linda Sartika, tapi banyak orang kenal dengan nama ALINKA. Aku suka bermajinasi. Yah, walaupun terkadang imajinasiku susah ditebak oleh orang lain hehehe =D oia, aku mau membuat serangkaian definisi dari judul blog milikku ini “SANG PEMIMPI” kira- kira kalian sudah tahu belum ya, maksud dari judul blogku ini? Kalau belum tahu, kita simak yuk!

Simak Judul
Aku membuat nama dengan judul tersebut karena satu alasan aku suka mimpi. Tidak sedikit orang berkata mimpi itu bunga tidur, wajar kalau orang tidur terus mimpi, bunga tidur itu tidak mungkin jadi kenyataan, dan tidak mungkin ada di kehidupan nyata. Tetapi, buat aku tidak ada yang tidak mungkin, semuanya mungkin terjadi dan itu pasti. Aku memang suka berimajinasi, tetapi buat aku mimpi bukan imajinasiku yang dibuat seolah- olah, tetapi ini adalah cermin kehidupanku yang Allah lukiskan dalam sepenggal kisah saat aku mati sejenak dalam pangkuan Sang Khaliq.

Ada beberapa kisah indah dalam lukisan Allah yang memang telah terjadi dalam kehidupanku, beberapa tahun dan beberapa bulan silam, diantaranya yaitu:
1.      Orang terkasihku aku lihat ada dalam bus sedang duduk bersama dengan sebayaku (perempuan).
2.      Aku diantar pulang sekolah oleh temanku.
3.      Aku ditinggalkan sendiri dalam satu ruang sunyi.
4.      Aku diberi senyuman termanis oleh orang terkasih.
5.      Aku diberi penghargaan menjadi juara kelas.
6.      Aku bisa meraih keinginanku menjadi siswa cerdas.
7.      Aku dikenal banyak orang.
8.      Aku dihadiahi ucapan manis.
9.      Aku sangat terpukul setelah diberi lambaian tangan oleh karibku dalam satu ruang sunyi dan gelap,           setelah sebelumnya bersama- sama.
10.  Dan masih banyak lagi.
Dan semua kisah indah dalam lukisan-Nya, menjadi kenyataan dalam kehidupanku. Aku suka menerka- nerka apa maksud dari semua kisah tersebut. Sampai saat ini aku masih belum bisa menyimpulkan seluruhnya, walaupun kisah indah tersebut sudah lewat massanya dan akupun telah menemukan jawaban puzzle-nya, tetapi puzzle itu belum lengkap kawan karena aku belum bisa menemukan keutuhan jawaban dari kisah-Nya.

Jati-Diri
Aku fikir ini adalah jejak awal menemukan jatidiri. Berkali- kali aku mendapat lukisan-Nya, beribu- ribu kali aku membuat definisi kehidupan yang terus aku putar dalam segelintir memoriku. Aku bahagia Allah swt memberiku kisah- kisah ini. Karena berkat-Nya aku dapat menyatukan puzzle sedikit demi sedikit. Aku buat rangkaian indah dalam aplikasi rahasia yang kubuat sendiri, aplikasi tersebut aku letakan dalam segelintir folder- folder memoriku. Aku susun sedemikian rupa, satu per satu aku pasangkan potongan puzzle tersebut. Saat susunannya mulai terlihat aku tambahkan ukiran- ukiran dalam setiap episodenya. Aku rangkai lagi, terus dan terus hingga menjadi sebuah kisah indah yang dapat aku putar saat aku sedang merasakan kesunyian yang amat dalam.
Kabel- kabel itu terus memancarkan energi positif, aku kadang merasakan senang yang amat sangat dalam, perasaan itu aku alirkan terus hingga tempat yang paling rendah. Aku bagikan rasa senang itu kepada orang- orang yang hadir dalam kehidupanku. Satu senyuman dari mereka saja aku terima dengan senang hati. Momen ini adalah momen yang paling berharga untukku karena aku bisa merasakan hidup yang sesungguhnya (menghargai dan dihargai). Tetapi, saat kabel- kabel itu mulai mengendur, saat itulah kerapuhan mulai terjadi. Wajah seceria apapun tak bisa aku tembus dengan energy yang senada. Tawa lepas yang terlontar bagaikan suara setan yang mencabik imajinasiku untuk membenci apapun yang ada dihadapanku. Saat itulah a’udzubillah himinnasyaiton’nirrodjim. Kemudian aku putar lagi kisah- kisah-Nya hingga perasaan ini bisa stabil menyeluruh, aku cari kesibukan tersendiri agar energiku terus berputar searah dan senada, aku lukiskan potongan setengah lingkaran dengan mata berbinar bahagia untuk siapapun yang berpapasan dan ada di hadapanku, aku sapa mereka dengan sejuta kebahagiaan yang aku miliki, aku alirkan rasa senangku menjadi sebuah jiwa solidaritas tinggi yang khas aku miliki. Aku bahagia mereka menerimaku dengan sepenuh hati.

Satu Cinta Kecil dari Allah swt
“Nisa, selamat ya!” ucap kedua sebayaku. Selamat untuk apa? Gumamku heran dengan tatapan kosong. “eh! Iya, terima kasih :)” aku dengan polosnya main ngeluyur tanpa nanya langsung, ucapan selamat untuk apa. Aku tinggalkan kedua sebayaku dengan berjalan menyusuri halaman sekolah yang saat itu sedang amat sangat panas, bising kendaraan memekakan telingaku. Tawa, tangis haru menyelimutiku. Aku tak menyangka di dalam keadaan yang terdesak- sesak aku bisa meraih semuanya. Tugasku usai detik itu dan aku bisa meraih keduanya bersamaan, Juara III dalam kelas, mendapat predikat Peserta PRAKERIN terbaik di kantor, keberadaanku diakui seluruhnya. Masyaallah, jazakallah khairan katsiran.

Ini satu kisah nyata dalam imajinasiku, baca dengan focus kalian simpulkan sendiri, ya. Terima kasih :) wassalam ..

Oia, jangan berhenti bermimpi ya, karena HIDUP BERAWAL DARI MIMPI. Ayo! Ciptakan New Dreamer (Sang Pemimpi) baru!

Jumat, 23 Agustus 2013

MENGENAL PRAMUKA

Tak sekedar melakukan aktivitas bergembira, seorang pramuka dilatih untuk menjadi pribadi berkarakter dan tangguh, kreatif dan tentunya cinta tanah air. Keanggotaan pramuka pun di dapatkan secara bertahap, mulai dari Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega.

Pramuka Siaga dan Penggalang
            Pramuka siaga adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berusia 7- 10 tahun. Kode kehormatan Siaga merupakan serangkaian ketentuan dasar yang harus dilaksanakan setiap anggota dalam berperilaku sehari- hari. Kode kehormatannya ada 2, yaitu Dwisatya dan Dwidarma.
            Kecakapan pramuka terdiri atas kecakapan umum, kecakapan khusus, dan pramuka garuda. Kecakapan umum ditempuh ditempuh dengan SKU (Syarat Kecakapan Umum) yang terdiri dari 3 tingkat, yaitu, siaga mula, siaga tata, dan siaga bantu. Setelah menjadi siaga batu baru dapat menjadi penggalang.
            Pramuka penggalang berusia 11- 15 tahun. Berdasarkan kecakapan umum pramuka penggalang terdiri atas beberapa tingkatan yaitu penggalang ramu, rakit, terap, dan garuda. Penggalang memiliki SKU dan SKK (Syarat Kecakapan Khusus) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat / TKU (Tanda Kecakapan Umum) dan TKK (Tanda Kecakapan Khusus).

Penegak
            Pramuka penegak sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka yang berusia 16- 20 tahun. Sebelum dilantik menjadi pramuka penegak, seorang calon pramuka penegak melewati masa yang dinamakan “tamu ambalan” selama sedikitnya 1 bulan. Selama menjadi tamu ambalan, calon penegak dapat mengikuti acara- acara tertentu dalam ambalan, setelah itu baru dilantik dalam upacara penerimaan tamu ambalan.

Pandega
            pramuka pandega adalah naggota gerakan pramuka yang berusia 21- 25 tahun. Pandega artinya pemuka atau ahli. Hal ini mengandung filosofi berdasarkan romantisme perjuangan Republik Indonesia, yaitu setelah masa menegakkan, dilanjutkan dengan masa memandegani pelaksanaan pembangunan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
            Pramuka pandega dihimpun dalam satuan yang dinamakan Racana. 1 Racana beranggota 10- 30 orang pramuka pandega. Kemudian racana dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang dinakan Reka. Racana dipimpin oleh seorang Pradana.


Sabtu, 2008

“Jadi anggota gerakan pramuka itu harus kuat! Jangan lembek! Jangan manja! Jangan takut panas! Jangan takut gelap! Jangan takut kotor! Berani dong!” tegas kakak Pembina. Panas membara sang mentari yang jaraknya sejengkal, memanggang para anggota gerakan pramuka siaga. “ka, ada yang pingsan!” teriak salah satu anggota. Keluh kesah, bagaikan santapan sehari- hari, tetapi itu tak mengurangi jiwa disiplin kami. Berbagai peraturan kepramukaan tetap kami hargai dan hormati dengan segenap jiwa kepatuhan kami.

Tri Satya
Demi kehormatanku aku akan bersungguh- sungguh:
1.      Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan           Pancasila.
2.      Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
3.      Menepati dasa dahrma.

Dasa Dharma Pramuka
Pramuka itu:
1.      Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.      Cinta Alam dan kasih sayang sesame manusia
3.      Patriot yang sopan dan ksatria
4.      Patuh dan suka bermusyawarah
5.      Rela menolong dan tabah
6.      Rajin, terampil, dan bergembira
7.      Hemat, cerdas dan bersahaja
8.      Disiplin, berani dan setia
9.      Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10.  Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Pelantikan berlangsung dengan hidmat. Semua anggota gerakan pramuka siaga bantu berhasil mendapatkan gelar barus sesuai tingkatannya, yaitu penggalang ramu. Symbol/ tanda kehormatan kami letakkan di lengan baju pramuka. Dan tetap kami gunakan hingga tingkatan selanjutnya. Terima kasih.
ALINKA, Jkt, 24/08/13’

Jumat, 02 Agustus 2013

Buang Energi Tenaga dan Emosi

Satu kata yang tidak berarti. Sepele memang, namun berarti untuk langkah selanjutnya. Semua orang pasti telah, pernah, akan, atau sedang mengalaminya. Yaitu “BETE !!!!”

Disaat gue lagi mengalami perasaan ini, astagfirullah suasana tuh berasa carut marut banget. Kalian pernah nggak sih, mengalami hal ini?

Kita simak dulu yuk penjelasan berikut !

BETE itu apa sih?
Bête adalah perasaan tidak nyaman dengan situasi dan kondisi yang sedang dialami. BETE itu adalah perasaan bosan yang telah melewati batas jenuh. Sebenarnya buat gue sih! BETE itu adalah Buang Energi Tenaga dan Emosi. Ada juga yang mengartikan BETE itu Butuh Teman. Duh! Banyak yah ternyata pendapat orang lain tentang hal itu.

Buang Energi Tenaga dan Emosi (BETE)
Gue sering banget mengalami hal ini. Awalnya sih ok! Gue anggap ini cuma titik jenuh gue yang memuncak. Gue Cuma bisa diam, mager, dalam PW. Orang manggil gue pun kadang gue diemin saking malesnya. Kalau dalam suasana KBM, mau tuh guru ngoceh kaya apa juga sabodo teuing! Da nu butuh materi ma abdi ieuh, sanes bu guru atawis pa guru! Hahaha jadilah nyoret-nyoret buku =D eh’ kok jadi buka kartu gini yah?? Sudahlah tak apa, sharing iya nggak?!

Nah! Kalau rasa itu berkelanjutan hub. Dokter. Eh! Hehehe =D

Ih kok bercanda sih? Saya serius tau!

Betul loh teman- teman, BETE adalah hal yang harus cepat dihindari. Perasaan ini sering muncul pada saat kita sedang sibuk dengan kegiatan sehari- hari. Ada banyak kegiatan yang ingin anda kerjakan dan anda berhasil mengerjakannya, namun pekerjaan tersebut hanya anda kerjakan sepintas- sepintas atau kata lainnya tidak tuntas.
Buang Energi Tenaga? Iyah, jelas. Karena itu tadi, mau mengerjakan semua hal, tetapi tidak tuntas.
Buang Emosi? Nah! Ini dia! Sebenarnya bukan buang emosi sih ya, hal ini lebih kedalam keadaan perasaan anda yang terganggu dan harus dibuang (y). Rasa ini muncul karena formulasi intelektual kita yang muncul secara bersamaan dengan depresi dan kesadaran diri yang tinggi. Kita sebenarnya harus sudah mengetahui jika titik jenuh/ BETE kita pada kondisi dan situasi yang seperti apa karena tubuh sendiri saja sudah tahu jika diri/ tubuh sedang mengalami hal itu, maka banyak sinyal- sinyal yang mulai bermunculan. Yah, bisa jadi seseorang yang sedang mengalami hal demikian menjadi berubah yang tadinya ceria menjadi diam, yang tadinya memang pendiam menjadi pemurung bahkan semakin murung, atau ada juga yang pendiam dengan seketika menjadi jail.


Orang BETE tuh banyak tingkahnya. Tetapi, jika terlalu berlebih anda bisa mengalami BETE dengan kehidupan anda sendiri dan ini sangat bahaya bagi nyawa anda. Maka, pandai- pandailah anda mengatasi hal tersebut. Karena rasa ini tidak bisa dihindari, tetapi harus diatasi. ALINKA Jkt, 02/08/13’

Jumat, 17 Mei 2013

BERHARGA

“Perlombaan tetaplah perlombaan. Gemilang itulah keinginan setiap insan, sukses, terkenal, cerdas dan dihargai banyak orang. Siapa yang tak ingin masa depan gemilang? Pasti semua ingin mencapainya bukan?” (Annisa Linda Sartika)

“Perlombaan? Apa kalian memahami apa maksud perlombaan disini?”

Perlombaan disini dapat kita artikan sebagai sebuah kerja keras akan pencapaian sesuatu apapun itu yang kita inginkan dalam kehidupan, dalam kata lain insan lainpun menginginkan keinginan kita ini, insan lainpun berkeinginan untuk memperoleh bahkan lebih dari apapun mimpi kita ini. Dan semua insan berlomba- lomba untuk mendapatkan kejutan apa sebenarnya yang akan ditemui dipuncak sana, nan jauh dan tak seorangpun mengetahui apa itu, dan bagaimana cara mendaki untuk mencapai ujung puncak demi benda yang terlihat bercahaya nampak dari kejauhan itu. Berbagai cara dilakukan, tetapi tak seorangpun dapat mencapainya karena jalan terjal yang berliku dan sulitnya medan tempuh membuat banyak orang pasrah, menyerah, putus asa, dan mundur dari rintangan yang telah disiapkan. Tetapi, ada 1 insan yang masih bertahan hingga ketinggian 5000 kaki demi mencapai benda tersebut. Ia tetap berusaha untuk terus mendaki. Walaupun sesekali kakinya seringkali sakit karena salah urat akibat benturan keras terperosok jurang terjal yang lumayan dalam, tetapi saat itu ia bangkit kembali, ia raih akar- akar tanaman yang tidak ia ketahui kuat atau tidak akar tersebut. Dan saat itulah kakinya terkilir. Ia terus berjalan menyusuri lebatnya ilalang di bukit puncak pegunungan ini. Ia berjalan melewati hutan yang rimbun dengan pepohonan, tetapi belum juga ia temui benda apa yang sebenarnya ia lihat dari bawah sana. Hari semakin gelap, akhirnya ia memutuskan untuk tidur di bawah pohon besar, entah pohon apa itu, tanpa alas, tanpa selimut, tanpa kasur, tanpa bantal dan guling. Tak seorangpun menemani keberadaannya ditempat yang nun jauh tak seorangpun pernah menginjaknya.
Megapun ceria menyambut kedatangannya, mentari menari di sebelah kanan tepat ia berdiri. Indah sangatlah indah. Ia pun tetap menelusuri perjalan itu. Ia selalu tersenyum tanpa rasa lelah sedikitpun. Parasnya yang cantik tak membuatnya takut kehilangan kecantikannya, elok sungguh elok, nan indah dipandang mata. Cantik, cerdas, punya cara berfikir yang cemerlang, itulah hadiah pemberian Sang Maha Kuasa Allah swt. Kecantikannya berbanding terbalik dengan kehidupannya. Sungguh ia bukanlah anak dari seorang keturunan bangsawan, ia bukanlah gadis keturunan keraton, ia bukanlah darah biru. Namun ia amat sangat cantik. Tutur katanya yang halus dan sangat terjaga karena dirinya tak ingin perkataannya menyakiti perasaan orang lain, ramah tamahnya masih lekat pada gadis keturunan keluarga sederhana ini. Walaupun ia tidak terlahir dari keturunan keraton tetapi hidupnya sangat terjaga, hidupnya berkecukupan.
Singkat cerita, sampailah ia di sebuah bukit yang dikelilingi bebatuan besar, rimbunnya hutan telah ia lalui, jurang terjal takpernah ia lihat lagi. Ia sampai didataran tinggi yang tak pernah ia lihat di bumi tempatnya berpijak di bawah sana, padahal yang ia tempati saat ini pun bumi, hanya keindahannya belum pernah ada yang mengetahuinya. Disini ada banyak insan yang hidup, disini amat sangat elok, lingkungan yang bersih, bangunan dan kehidupan nyata yang tertata rapi, masyarakatnya yang ramah tamah, sopan santun, agamis, cerdas, tampan rupawan, dan punya rasa pertemanan serta jiwa solidaritas yang tinggi. Ia pun memutuskan untuk memasuki kawasan pusat pendidikan yang tak jauh dari tempat dimana ia berdiri. Berjalanlah ia menyusuri setiap blok- blok bangunan di tengah perkotaan ini. Kedatangannya disambut banyak siswa siswi  fakultas teknik dan desain grafis di salah satu universitas ternama di Indonesia. Relasinya yang menyambut dengan penuh rasa hormat. Ia benar, beliau adalah seorang dosen khusus mata kuliah bidang teknik dan desain grafis. Beliau amat dicintai karena kegigihannya, ramah tamahnya, sopan santunnya, kekeluargaannya, dan ide- idenya yang cemerlang.







INTISARI:
*      Haragailah diri sendiri
*      Hormatilah diri sendiri
*      Sayangi dan cintailah diri sendiri
*      Buatlah diri ini mulia dihadapan Allah swt
*      Jangan pernah berputus asa
*      Jangan pernah merasa lelah dengan apa yang kamu hadapi
*      Jangan pernah merasa takut
*      Jangan pernah merasa cepat puas
*      Hargailah orang lain
*      Hormatilah orang lain
*      Sayangi dan cintailah mereka
*      Berdoalah untuk kehidupan mereka
*      Buatlah mereka selalu tersenyum
*      Jangan pernah setitikpun menodai hati dan perasaan mereka dengan ucapan tercela




“berapapun harganya bukan orang lain yang menentukan, tetapi diri sendiri.”
(Annisa Linda Sartika)

“karena Allah swt aku dapat tercipta, karena Allah swt aku dapat hidup dan menjalankan kehidupan, dan kepada Allah swt semuanya dapat kita kembalikan karena semuanya hanyalah milik Allah swt. Amin:)” wasallam: Annisa Linda Sartika.

Rabu, 08 Mei 2013

Contoh Laporan Proposal Kewirausahaan

langkah pembuatan proposal kewirausahaan:
  1. pada cover/ lembar depan cantumkan kepemilikan untuk memperemudah pengenalan:


PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
“ALINKA CASAVA”



NAMA                              : Annisa Linda Sartika
NO.ABSEN                      : 06 (enam)
KELAS                             : XI TKJ 1
HARI/ TANGGAL          : Selasa, 05 Februari 2013
MATA PELAJARAN      : Kewirausahaan




YASPI YASMAR SMK AL HIDAYAH 1 JAKARTA
JLN.RAYA CILANDAK KKO GG.DANYONG JLN.BHAKTI NO.25 CILANDAK TIMUR PASAR MINGGU-JAKARTA SELATAN
TELP. (021) 7819547


     2.  Pada lembar selanjutnya, yaitu:

KATA PENGANTAR


Puji syukur kita panjatkan ke khadirat Allah Yang Maha Esa. Karena berkat rahmatnya saya bisa menyelesaikan tugas makalah kewarganegaraan  ini. Terima kasih untuk guru bidang studi kewarganegaraan yang telah memberikan tugas makalah ini karena dengan ini saya dapat mengerti dan memahami bagaimana cara pembuatan dan penulisan makalah pelajaran kewarganegaraan. Walaupun didalam penulisannya masih ada yang kurang tepat, tapi saya akan terus belajar demi mencapai hasil yang maksimal, sehingga dapat lebih memahami lagi. Maaf jika penyerahan tugas makalah ini kurang tepat waktu sesuai dengan yang bapak inginkan. Terima kasih untuk kedua orangtua yang telah membantu saya dalam menyelesaikan kelengkapan tugas makalah ini, dan tak lupa terima kasih buat teman-teman yang telah membantu saya menulis beberapa rincian yang kurang saya mengerti.

Semoga tugas makalah kewarganeraan ini dapat bermanfaat untuk para pembaca dan lebih bermanfaat untuk saya khusunya. Terima kasih. Wassalam.

------Selamat Membaca-----

      3.   di lembar ketiga maka cantumkan daftar isi untuk mempermudah menyusun laporan:

DAFTAR ISI

·         Halaman Depan
·         Kata Pengantar …………………………………………………………………...   i
·         Daftar Isi …………………………………………………………………………..  ii
·         I.          Latar Belakang …………………………………………………………… 1
·         II.        keunggulan dan fungsi produk, ……………………….... ……………......  2
·         III.       waktu dan tempat pelaksanaan ………………………………………......  2
·         IV.       Tujuan ……………………………………………………………..............  2
·         V.        Sketsa gambar kerja ……………………………………………………..   3
·         VI.       Bahan-bahan ……………………………………………………………… 4
·         VII.     Fasilitas dan peralatan …………………………………………………… .4
·         VIII.    Proses Produksi …………………………………………………………... 5
·         IX.       Sasaran pasar pengguna …………………………………………………. 5


     4.   lampirkan juga latar belakang pembuatan produk wirausaha anda :

       I.            Latar Belakang

Dalam dunia usaha sekarang ini banyak pengusaha yang membuat beraneka ragam makanan, tetapi hanya sedikit yang emproduksi makanan tradisional Indonesia.
Makanan tradisional ini tidak kalah nikmatnya dengan makanan-makanan modern ala Eropa atau Itali. Oleh karena itu saya memilih membuka usaha dengan menjual makanan tradisional khas West Java yaitu keripik singkong yang renyah, gurih dan pedas. Keripik singkong ini  diberi merk “ALINKA CASAVA,” yang berarti ALINKA ini diambil dari nama lengkap saya yaitu Annisa Linda Sartika dan CASAVA adalah bahan dasar dari produk yang saya buat (keripik) ini yang berarti singkong.
Makanan ini baik dikonsumsi saat bersantai bersama keluarga, kerabat, rekan/partner, dan teman-teman anda, dapat dikonsumsi disela-sela belajar/kerja anda,sebagai penghilang rasa jenuh oleh tugas yang terlalu banyak karena makanan ini termasuk makanan ringan atau biasa disebut cemilan. Harganya juga relative murah kok! Ngga bikin kantong kering, percaya deh! Cuma Rp 1000,-
Dengan berbagai pertimbangan kami/saya optimis untuk memperoleh keuntungan yang cukup besar melalui usaha yang dijalani.



        5.     cantumkan ini untuk keterangan lebih lengkap:

       II.            Keunggulan dan Fungsi Produk

      1.      Terbuat dari bahan makanan alami sejenis umbi-umbian
2.      Tanpa bahan pengawet
3.      Sangat cocok untuk teman bersantai anda
4.      Cemilan penghilang rasa jenuh
5.      Dapat menjadi pelengkap nasi
6.      Harganya relative murah


    III.            Waktu dan Tempat Pelaksanaan

                               Hari/ Tanggal   : Senin, 11 Januari 2013
                               Waktu             : 09.00 s/d selesai
                               Tempat            : SMK Al-Hidayah 1 Jakarta


 IV.            Tujuan
  •         Meningkatkan omset penjualan
  •        Memberikan kepuasan pada konsumen
  •        Mengenalkan kembali makanan yang hampir punah
  •        Menciptakan lapangan kerja
  •        Menyerap tenaga kerja baru  

6.   cantumkan proses pengerjaan:

       V.            Sketsa Gambar Proses Pengerjaannya

Bahan Baku
(mentah)
beri tanda panah, menuju (proses pengolahan)
 ....
Proses Pengolahan
beri tanda panah menuju (barang jadi) 
....
Barang Jadi
 beri tanda panah bercabang menuju (promosi dan penjualan)
....
                                                Promosi                         Penjualan
                                                                       ....
dari promosi dan penjualan pertemukan tanda panah di (konsumen)
.... 
Konsumen


7.   cantumkan ini, untuk memperjelas seberapa banyak keuangan yang dibutuhkan perusahaan:

       VI.            Bahan-Bahan

      Untuk menjalankan usaha yang telah direncanakan, bahan-bahan yang diperlukan untuk                                                                                                            proses pengolahan adalah sebagai berikut:

·         1 kg singkong                                      = Rp  3000,00
·         ½ kg minyak goreng                           = Rp  8000,00
                   
Bumbu:
·         2 siung bawang putih                           = Rp -
·         Garam secukupnya                              = Rp -
·         Air secukupnya                                    = Rp -
·         Penyedap/bumbu rasa ayam                 = Rp  1000,00
·         Bubuk cabai kering                              = Rp  3000,00 +

Laba    20% x                       Rp15000,00  = Rp  3000,00
Harga jual                                                  = Rp    850,00
Laba                                                          = Rp    150,00 +
                                                                     Rp  1000,00
Perkiraan Penjualan:
20 pack x Rp1000,-                                  = Rp20000,00
Harga pokok penjualan                              = Rp15000,00 -
Laba keseluruhan                                         Rp  5000,00

  V II.            Fasilitas dan Peralatan

1.      Kompor
2.      Gas
3.      Penggorengan
4.      Sodet
5.      Pisau dapur
6.      Serutan keripik
7.      Piring ceper/ toples/ promika
8.      Cobek
9.      Ulekan
10.  Gayung
11.  Sendok


8.   Cantumkan ini di lembar terakhir bagian proposal kewirausahaan:

       VIII.            Proses Produksi

1.      Survey kebeberapa tempat penjualan
2.      Survey ke lingkungan (keluaga, sekolah, masyarakat, lembaga)
3.      Menentukan pasar/ lokasi yang potensial
4.      Pengadaan bahan baku
5.      Pengelolaan bahan baku
6.      Menghitung harga pembelian
7.      Mempromosikan produk


    IX.            Sasaran Pasar Pengguna

Sasaran pasar atau pengguna (segmentasi) adalah seluruh orang-orang yang ada di sekitar perumahan terdekat, keluarga/kerabat, sekolah, lembaga, dan masyarakat umum.
Pengunjung/ konsumen membeli produk keripik singkong yang reyah, gurih dan pedas dengan merk “ALINKA CASAVA” karena makanan ringan yang saya/kami buat memiliki cita rasa yang lezat, siap saji, dan tepat untuk teman bersantai anda yang tidak mengandung bahan pengawet. Selain itu pelanggan bisa menyertakannya sebagai oleh-oleh untuk orang-orang special karena produk ini dapat dibeli untuk pribadi maupun orang lain.






"sukses dan berjiwa kuat itulah yang jadi idaman siapapun dan dimanapun."

Jkt, 09/05/13-ALINKA