Rabu, 19 Desember 2012

SEKOLAH




“Linda!!”
Mungkin itu panggilan nama yang pernah kau berikan padaku ..
**
“Nis, di panggil sama kakak kelas!” menoleh sambil mengambil kok “iyah!siapa?” kok berhasil aku genggam, permainan pun dilanjutkan. “nis, nisa dapet salam dari ini (nunjuk samping kanan)!” aku bingung saat itu karna aku saja tidak mengenalnya, akhirnya hanya aku jawab “iyah!:)”
**
 tahun kami bermain bersama, tibalah kelulusan. Dia lulus lebih dulu. Satu tahun kemudian aku pun lulus.
**
“yah, dia lagi!hhehehehee=D” menunjuk ke arahku yang berjalan melewati kelas VIII-B, aku menoleh dengan senyumanku. “Nis, lu kenal sama yang tadi?” setibanya di kelas, temanku bertanya karena dia melihat ada kakak kelas yang menyapaku saat berjalan bersama rombongan kelas VII-H, akupun menjawabnya dengan nada hati-hati karena aku baru mengenal teman ku ini “iyah.. J.” Kami bertemu lagi di sekolah yang sama setelah satu tahun kami tak bermain bersama di waktu jam istirahat sekolah berlangsung. Saat itu aku selalu bertemu seperti biasanya, bermain bersama saat jam istirahat, tertawa riang sambil bersepeda di sore hari bersama teman-teman di rumah, ekskul dengan jadwal yang sama walaupun kami saat itu berbeda dalam kegiatan ekskul. Aku paskibra, kakak bulutangkis. Saat aku pulang dengan menggoees sepeda menuju halaman depan sekolah, tidak jarang aku selalu bertemu teman-temannya dan pernah aku dengar “udah ayo pulang!”|”ntar apah..dia jjh blum keluar!|”itu dia noh!|”mana??”|”itu!yaalloh!, aku tersentak melihat kakak yang berjalan menghampiriku bersama teman-teman satu ekskulnya, mukanya merah padam saat aku melirik kearahnya. Kenaikan kelas tiba. Aku mendapat kelas VIII-B, sekarang kakak IX-B. Aku berhasil menggantikan jabatan kakak sebagai OSIS. Aku menduduki sie 1 majalah sekolah yang terbit per tiga bulan. Pagi sampai siang aku bertemu di satu sekolah yang sama. Sore aku bertemu saat kakak main ke rumah bersama teman-temanku. Terus berlangsung sampai masa jabatanku berakhir dan meninggalkan bangku SMP.
**
“de, NEM lu brapa?”|”kecil!”|”yah brapa?, aku nggamau menjawab berapa hasilnya. Tapi, terus jjh dibujuk, sampai akhirnya keluar juga jawabannya. “tuh kan!udah masuk sekolah gw jjh, biar nanti berangkat sama pulang bisa bareng!ya ngga?iyah jjh yah!ya ya yah mau yah?????” aku bingung saat itu kakak bilang masuk sekolah yang sama. Tapi, aku maunya tetap sekolah negeri. Karena sekolah yang aku mau ini lebih menunjang segalanya menututku. Lalu keesokan harinya sekitar pukul 09.00 WIB, aku jalan ber-2 bersama teman perempuanku untuk mendaftarkan diri ke SMKN. Berharap bisa masuk walaupun nilaiku tidak begitu memuaskan saat itu. Setibanya di SMKN 41 Jakarta, ternyata persyaratan ku masih ada yang kurang. Aku pun meninggalkan tempat itu dan bergegas memutar arah. Aku lengkapi lagi persyaratan yang diminta. Lalu kembali lagi. Dan akhirnya aku lulus seleksi pertama dan kedua. Sekarang seleksi ke-3 ini berkaitan dengan fisik, disini teman-temanku tingginya melebihiku, padahal kakak kelas di SMKN ini tingginya dibawah tubuhku. “Hufh..pelit banget sih bapanya!” aku gagal di pintu 3. Aku diminta pindah jurusan untuk beralih ke akuntansi di SMKN ini. Tapi, aku nggamau. Diminta ke SMKN 37 Jakarta untuk ambil jurusan akuntansi atau desain. Aku pun urung dan patah semangat karena 37 jauh dari rumahku ditambah lagi mama yang tak member izin aku sekolah jauh. Aku nangis nggamau keluar kamar. Akhirnya ayah mengajakku untuk mengambil formulir di sekolah swasta. Ayah mengambil formulir di YASPI YASMAR AL HIDYAH 1 JAKARTA. kata ayah”ini ka, sekolahnya??” aku yang masih murung karena ayah memilih sekolah swasta terpaksa menjawab”iyah mungkin.. L” aku tetap bersikukuh nggamau masuk sekolah ini. Saat ditanya jurusan, tetapi aku masih kuat pada pendirianku, aku mau jurusan computer. Dan yang aku ngga sangka, ternyata di sekolah ini ada kelas untuk jurusan tersebut. Akhirnya aku iyakan.
**
Setibanya di rumah aku baru sadar ternyata itu sekolah kakak yang kemarin malam aku diminta masuk sekolah tersebut. Tapi, kakak nggatau tentang ini. OMG!!
**
Kakak : “gimana tadi MOPDB-nya?”
Aku    : “wisss sukses dong!”
Kakak : “kayanya tadi asyik banget ya?ketawanya jjh sambil ngakak gitu! (setengah ngeledek tapi kepo)
Aku    : “hhehehee=D”

 hari kakak nemenin aku MOPDB. Aku pindah tempat, kakak bersamaku. Sore sepulang sekolah kakak ke rumah menanyakan keadaanku dan aktivitasku saat MOPDB tadi di sekolah. Itulah kakak yang amat sangat baik. Perhatian penuh. Setap hari seperti itu. Terus berlangsung selama aku masih MOPDB. Suatu ketika kakak pernah bilang, “yah de, lu ngambil jurusannya kenapa ngga BM jjh sih kmarin?” aku ikut kecewa kakak bilang begitu sama aku, “yah, abis gw nggatau kalo kakak ambil jurusan itu..,” yang awalnya bahagia jadi murung gara-gara kakak ngeluh kaya gitu sama aku. “kita nggabisa bareng dong, gw kan siang.” Walaupun kami beda jam belajar, tapi kami masih bisa bertemu. Kenaikan kelas tiba. Komunikasi tetap terjaga selama kami tidak satu jadwal. Temanku pernah menyampaikan pembicaraan kakak dengannya, bahwa kakak pernah bilang”sebenarnya, gw tuh pngin ngambil jurusan TKJ, tapi saat itu keadaan lagi ngga memungkinkan.” Kelas 3 kelas 2 kami sama-sama pagi, akupun bertemu lagi.


Inilah aku..
Inilah kisahku..
Inilah adik..
Inilah kakak..
Inilah kami..
Kami yang selalu bersama..
Entah sampai kapan kebersamaan ini akan tetap dan terus terjalin..
Sahabat..
Iyah inilah persahabatan..
Kaitkan sepasang kelingking erat tak terpisahkan..
Salam titik dua bintang..
wassalammualaikum ..



Jakarta, 20 Desember 2012

Annisa Linda Sartika

Selasa, 11 Desember 2012

katakan "Aku adalah pemenang"





THE WINNER


Ciamis, 18 September 1995 lahirlah seorang bayi perempuan dengan sehat walafiat. Sorak sorai orang yang menyalsikan sangat terdengar ketika bayi perempuan itu terlahir untuk menambah jumlah keluarga di kampung Nanggerang Desa Sukasetia, Ciamis, Jawa Barat ini. Bayi itu terlahir dengan sempurna tanpa ada kecacatan sedikitpun. Ia begitu cantik, sehat,berkulit  putih, rambutnya tebal hitam pekat, menangislah ia “oaoaoaaaa …!!”, sang ibu langsung tersenyum dan mencium buah hati pertamanya yang telah ditunggu selama satu tahun semenjak pernikahan beliau pada November 1994 setahun silam. Sang ayah pun berkumandang “Allah’huakbar Allah’huakbar Ashadualla illaha illalohu waashaduanna Muhammad’darrosululloh hayyaalla sholat hayyaalla falah….”, serentak keluarga pun mengucap “eh!eh!naon eta? Naha kalahkah jadi komat atuh, aeh si akang teh kumaha?” ahhahahaa =D semua tertawa mendengar kesalahan sang ayah yang sudah terlanjur senang melihat buah hati pertama mereka memperkenalkan diri pada dunia. Lalu sang ayah mengulangi kumandang yang akan beliau sampaikan ke telinga sang buah hati sebelum ia bisa mendengar perkataan lainnya “Allahhu’akbar 3x, Hayyaallal fallah 3x, hayyaalla’sholaaah 3x ……” kumandang adzan terus berkumandang beriringan didikuti dengan jerit tangisan sang buah hati, senyum merekah di wajah sang bunda sangat indah tak bisa tergantikan oleh apapun. Walaupun bayi mungil itu terlahir dalam keluarga yang sederhana, tetapi tak mengurangi segalanya. Ia mendapat kasih sayang yang sangat tulus setulus-tulusnya dari ayah, bunda, omah, opah, kakek, nenek, kakak sepupu yang dirawat omah sejak kecil.
Annisa Linda Sartika bersama teman-teman
          Bayi mungil itu kini telah berusia 4 tahun, lalu terdengar opah sedang mengajak bicara”dedee, nami mama saha?”, anak itu seraya menjawab dengan dituntun sang opah yang setia menemaninya kala sang bunda sedang membersihkan rumah. Opah begitu menyayangi cucu pertamanya. Baginya “tidak boleh ada yang menyakiti anak, istri, dan cucu beliau sedikitpun” itulah opah yang selalu ada bersamaku. Setelah lama belajar di rumah sang cucu merasa bosan dengan keadaan rumah dan mulai berkeinginan untuk sekolah di luar seperti teman-temannya. Kemudian berbisik manja pada sang bunda “mama mamaa hyong sakola dedee….”, manjanya sang anak bunda pun menjawab lantunan manja buah hatinya,”muhun ng’ke nya mun bapa tos uih damel ti Jakarta”. sang anak pun tersenyum mendengar bunda bicara seakan telah memahami bahasa hati sang bunda. Karena ayah bekerja di luar kota di bilangan Jakarta Pusat bersama kerabat dekat. Jadi untuk bertemu pun harus menunggu 2 minggu paling cepat. Makanya si buah hati lebih dekat pada sang bunda dan opah kesayangannya. Hari Senin sang anak mulai bersekolah di TK Merpati walau kepala sekolah belum menerima pendaftaran sang anak manis itu. Setiap hari ia sekolah dengan ditemani sang bundasampai bell pulang tiba. Jika bunda sedang berhalangan, ada opah yang menemaninya. Ia begitu manja sampai tak mau lepas dari samping orang-orang yang menyayanginya.

***

Annisa Linda bersama Shinta Nuriani (adik)
Annisa Linda Sartika bersama Mama
          Kini ia telah masuk usia 6,5 tahun. Lalu bunda mendaftarkannya ke sekolah dasar negeri yang letaknya cukup jauh untuk sorang anak perempuan jika berjalan kaki, yaitu di SDN 02 Sukasetia, Ciamis, Jawa Barat. Ia tumbuh sebagai siswa cerdas berprestasi. Berbagai perlombaan ia ikuti, prestasi demi prestasi ia suguhkan untuk ayah bunda omah opah dan sekolahnya tercinta. Ia berhasil mencapai nominal beasiswa sebesar Rp 350.000,00 dan atribut sekolah selama menduduki sekolah ini. Walaupun keadaan sekolah yang ia huni jauh dari baku mutu sekolah pada umumnya, tapi ia tetap harus berprestasi bagaimanapun caranya dan apapun rintangannya. Walau ia sering bertanya-tanya”kenapa sekolahku seperti ini?.” Tapi tak pernah merasa letih dengan keadaan seperti itu. Teman-teman berhasil ia taklukkan dan meraih juara 1. Padahal untuk siswa kelas 1 SD bisa mencapai angka itu cukup sulit karena mata pelajaran berbeda denga waktu TK. Tetapi, ini semua berkat sang bunda yang selalu memberi latihan untuk buah hatinya. Kelas 2 sampai dengan kelas 3 prestasinya malah menurun, ia hanya menduduki posisi juara 2 selama 4 smester. Semua ini karena ia ditinggal keluar kota oleh ayah dan bunda setelah sang adik lahir yang telah berusia 1 tahun. Saat itu prestasinya turun. Setelah 1,5 tahun berpisah dengan ayah bunda dan adik perempuannya karena ayahnya harus pindah tempat kerja di dapur cake and bakery setelah sebelumnya di restaurant bakso.

****

          Liburan akhir semester pun tiba, ayah pulang menemuinya di rumah omah dan opah. Seraya anak itu memeluk sang ayah erat sekali. Mungkin saat itu sang ayah pun merasa kehilangan karena jauh dari buah hati pertamanya. Lalu sang ayah berkata”bade ngiring ka bapa moal?,” seraya ia menjawab”muhun,hoyong ngiring nyaaa pa….” kemudian setelah adzan magrib ia bersama sang ayah pergi keluar kota. Dan meninggalkan omah yang telah ditinggalkan opah untuk selama-lamanya pada 2 tahun silam sebelum ayah dan bundanya pindah keluar kota. Saat itu omah hanya tinggal seorang diri dan harus merawat peternakan ayam dan membersihkan 2 rumah (rumah anak bersama cucunya dan rumah yang beliau huni) sekaligus sendiri.

                                                             **              
Sampailah di Trakindo, Cilandak, Jakarta Selatan. Tak jauh dari situ dengan naik angkot satu kali perjalanan, terlihatlah tempat tinggal ayah bunda dan sang adik.

**

 Esoknya setelah liburan akhir semester selesai, sang bunda mendaftarkannya di sebuah sekolah negeri di Bilangan Jakarta Selatan yaitu di SDN 05 Ciganjur   , Jagakarsa, Jakarta Selatan, letaknya persis dekat Kelurahan Ciganjur. Ia menempati kelas IV-A dengan disambut teman-teman sangat meriah. Ia mendapat guru-guru bidang study yang cukup baik. Sehari 6 jam di sekolah sudah cukup untuknya beradaptasi. Banyak teman yang telah mengenal keberadaannya hingga kakak kelas hamper seluruhnya telah ia kenal padahal baru sehari. Teman, sahabat, guru bidang study, prestasi, satu demi satu berhasil aku raih. Dan itu datang dengan sendirinya karena Allah telah mengatur segalanya. Kelulusan pun tiba, ia berhasil mengantongi nilai yang cukup baik 21,90 average 7,7. Dan berhasil menduduki urutan ke 77 dalam pendaftaran SMP Negeri. Saat itu ia mendapat posisi di SMPN 254 Jakarta, di Jl. Gandaria V, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Prestasinya begitu menonjol dalam bidang Agama Islam, Desain Grafis, Seni Budaya, Matematika, dan Bahasa Indonesia untuk tim editor majalah sekolah dan bertugas sebagai reporter dalam setiap ajang kegiatan sekolah. Ia masuk dalam OSIS bid. Majalah Buletin Prestasi (majalah sekolah yang terbit per 3 bulan). Beasiswa berhasil ia dapat dengan nominal Rp 600.000,00 per 1 bulan. Hari kelulusan pun tiba dan sempurna LULUS, tetapi ia menangis sangat sangat sedih karena nilai yang ia raih kurang sempurna. Tak henti ia menangis sampai tak mau makan dalam sehari penuh. Nilai yang ia idamkan 39,99 tapi ia hanya berhasil meraih 30,25, masih jauh untuk mencapai angka sempurna. SMK Negeri gagal ia dapatkan.

**

Jakarta, 7 Juli 2011 ia berangkat untuk pendaftaran SMK gelombang pertama. Ia mendatangi SMK Al-Hidayah 1 Jakarta bersama sang ayah. Ia akhirnya mengambil jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan). Hari Senin pukul 13.00, Ia mengikuti tes pendidikan untuk meraih bangku dalam jurusan ini. Dan akhirnya dari pendaftaran siswa 450 orang yang lulus sempurna hanya 90 orang, dan ia tepat pada posisi ke 90 orang tersebut. Kelas X TKJ 1 ia dapatkan dengan posisi tempat duduk kolom 2 untuk barisan pertama. Dengan wali kelas bapak Rouf Rodzinul Uffa’Arfad, S.Ti. di TKJ ia hanya menduduki prestasi diposisi 20. Tetapi di semester 2 ia melejit meraih ketertinggalannya dan berhasil menduduki posisi 5 besar, luar biasa, Allah’huakbar.

**

Kenaikan kelas tiba ia mendapat kelas XI TKJ 1 dengan jumlah siswa 33. Semua teman-teman dipecah lagi kedalam 2 kelas. Tapi asa nya tak pernah padam untuk berkeras belajar belajar dan belajar. Hanya itu titipan keluarga. KAMU TIDAK BOLEH BERHENTI BELAJAR. Kata sang ayah” kalau kamu berhenti belajar berarti kamu berhenti menghadapi kehidupan ini”, seraya ia menjawab”iyah,pa….” Sejenak ia teringat dengan buku yang pernah ia baca di perpustakaan saat PERAKERIN di PT.BRI(Persero)Tbk. Yaitu “apabila kamu tidak pernah melakukan kesalahan, berarti kamu tidak pernah mencoba hal baru dalam kehidupan ini.” Ia mengambil kesimpulan kalau dirinya tak boleh menyerah dalam menghadapi segala rintangan hidup apapun hal itu, sesulit apapun itu. Kata Nabi Muhammad “kejarlah cita-citamu sampai ke negeri Cina.” Sampai harini hanya pesan itulah yang menjadikan nya THE WINNER dalam setiap hal apapun. Ini semua berkat omah opah ayah dan bunda yang berhasil membimbing dan mendidiknya hingga saat ini.

******

Dia, si bayi mungil yang sekarang berkalungkan prestasi bidang akademik dan non akademik adalah Aku.

Aku ?

Nama lengkap                            : Annisa Linda Sartika
Nama panggilan                          : Icha, Nisa, Annis, Linda, Sshaa
Tempat tanggal lahir                  : Ciamis, 18 September 1995
Nama orang tua                             
Ayah                                           : Saepudin
Bunda                                        : Lilis Mulyati
Adik                                         : Shinta Nuriani
Omah                                        : Salsih
Opah                                         : Nana Suryana (alm)
Prestasi yang telah dicapai        :
·         Juara 2 lomba mewarnai se-kecamatan Cihaurbeuti (TK)
·        
Juara umum selama 6 semester di kelas 1-3sd
 
Juara 1 kelas 1 SD               
·        
Kelas 1-3 SMP
 
Juara 2 kelas 2-3 SD      
·        
Se-kecamatan Jagakarsa kelas 2 SMP
 
Peringkat 5 besar        
·         Juara 3 lomba desain batik
·        
Se-Kodya Jakarta Selatan kelas 3 SMP
 
harapan 1 desain batik
·        
Kelas 1 SMK
 
Juara 2 kaligrafi/kelas
·        
Kelas 1 SMK
 
Peringkat 5 besar




Jakarta, 9 Desember 2012
                                       Oleh:


               Annisa Linda Sartika
     (ALINKA)

Senin, 03 Desember 2012

sanubari

BERSAMA

kita takkan pernah terpisah ..

kita akan selalu bersama selama matahari masih menyinari ..

selama kita masih hidup dalam satu planet yang sama ..

we're together Teknik Komputer dan Jaringan

kecuali Allah swt berkehendak lain ..

percaya!

semangat!

tersenyum cerialah dalam setiap hari-harimu ..

bersama *kaitkan kelingking kita, erat tak terpisahkan* ..


assalammualaikum ..

      Mereka adalah keluarga kedua setelah keluarga ku di rumah. Aku tak pernah merasa kesepian jika sedang bersama mereka. Senyum, canda, tawa, susah, senang, sedih, bahagia, kapanpun itu mereka selalu ada bersama. Awalnya hanya rasa tidak nyaman yang mendera setiap hari saat berada di satu lingkup yang sama. Sulit untuk mampu mengenal mereka sampai seperti sekarang ini. Ternyata setelah belajar bersama dalam satu jurusan yang sama, aku baru tahu "INILAH MEREKA!" yang penuh rasa solidaritas, hidup dalam penuh perhatian, belajar dengan sungguh untuk mencapai satu cita-cita menjunjung Indonesia merdeka. Dari awal aku masuk di jurusan ini beranggapan "kok kelasku isinya cowok semua!", anggapan itu hanya membuatku sulit untuk belajar. Setiap hari aku mencoba tetap fokus fokus dan fokus dalam memahami materi. Sampai akhirnya tercapailah nilai-nilai maximal yang sudah aku idamkan selama duduk di bangku SMK.

Sabtu, 28 Juli 2012

cerdas itu seperti apa?


CERDAS 

1.      Pengertian Kecerdasan
Garner memaparkan pengertian kecerdasan mencakup 3 faktor, yakni:
a.       Kemampuan untuk menyelesaikan masalah,
b.      Kemampuan untuk menghasilkan persoalanˆ..ˇ
c.       Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang memunculkan penghargaan dalam budaya setiap individu.
2.      IQ (intelegence quotient)
Kecerdasan intelektual adalah kemampuan menguasai berbagai ilmu pengetahuan, kemampuan mengingat, berpikir, mengolah, menyerap, dan mengekspresikan. Macamnya ada ingatan perbendaharaan kata, wawasan, abstraksi, dan logika.
Setiap anak tersimpan 8 kecerdasan, yaitu: 
*      Kecerdasan linguistic (cerdas berbahasa)              
*      Kecerdasan matematik logis (cerdas angka)         
*      Kecerdasan special (cerdas gambar)
*      Kecerdasan kinetic jasmani (cerdas tubuh)
*      kecerdasan musical (cerdas music)  
*      kecerdasan interpersonal (cerdas diri)
*      kecerdasan intrapersonal (cerdas bergaul)
*      cerdas naturalis (cerdas alam)
3.      ˆEQ (emotional quotient)
Kecerdasan emosional adalah himpunan bagian dari kecerdasan social yang melibatkan kemampuan pengolahan perasaan (emosi).
ˆCiri- ciri kecerdasan emosi:
*      Kesadaran diri,
*      Dorongan diri,
*      Ketekunan,
*      Semangat,
*      Motivasi diri,
*      Empati,
*      Dan kecakapan diri dalam bersosial/ social.
*      Hubungan antara IQ dan EQ adalah kecerdasan intelektual mewnyatu pada kemamapuan berpikir.          Seseorang yang memiliki IQ tinggi terkadang dapat mengalami kegagalan, sedang yang memiliki IQ biasa- biasa saja dapat mencapai sukses besar. IQ dipengahuhi berdasarkan factor keturunan, sedangkan EQ dapat dilate dan dikembangkan.
*      Beberapa keterampilan EQ, diantaranya:
·         Empati,
·         Kejujuran,
·         Rasa malu dan bersalah,
·         Berpikir realistik,
·         Optimism,
·         Keterampilan social,
·         Menjalin persahabatan,
·         Tata karma,
·         Motivasi diri,
·         Ketekunan dan usaha.
4.      AQ (adversity quotient)
AQ dalah kemamapuan seseorang untuk dapat bertahan hidup menghadapi kesulitan atau tantangan hidup. Adapun tingkatan AQ menurut Paul G. stoltz:
*      Tingkatan quoitters yaitu orang- orang yang berhrnti adalah orang yang lemah AQ- nya. Tipe orang ini jika ia menghadapi kesulian maka ia akan menyerah dan brhenti.
*      Tingkatan campers yaitu jika ia akan mudah puas dengan semua nilai pas- pasan yang ia telah terima. Maka, ditengah perjalan ia akan berhanti juga.
*      Tingkatan climbers adalah orang yang pantang menyerah yang selalu ingin maju, bagaimanapun tangtangannya.
5.      SQ (spiritual quotient)
Kecerdasan spiritual sumber yang mengilhami, melambungkan semangat, dan mengikat diri seseorang terhadap kebenaran tanpa batasab waktu.
ü  Cirri- cirri SQ kuat:
·         Mempunyai prinsip visi yang kuat,
·         Mampu memilih kesatuan dalam keanekaragaman,
·         Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.












Jakarta, 15 Mei 2012
Penulis

Annisa Linda Sartika