Minggu, 01 September 2013

SANG PEMIMPI

assalammualaikum :)

Hai! Namaku, Annisa Linda Sartika, tapi banyak orang kenal dengan nama ALINKA. Aku suka bermajinasi. Yah, walaupun terkadang imajinasiku susah ditebak oleh orang lain hehehe =D oia, aku mau membuat serangkaian definisi dari judul blog milikku ini “SANG PEMIMPI” kira- kira kalian sudah tahu belum ya, maksud dari judul blogku ini? Kalau belum tahu, kita simak yuk!

Simak Judul
Aku membuat nama dengan judul tersebut karena satu alasan aku suka mimpi. Tidak sedikit orang berkata mimpi itu bunga tidur, wajar kalau orang tidur terus mimpi, bunga tidur itu tidak mungkin jadi kenyataan, dan tidak mungkin ada di kehidupan nyata. Tetapi, buat aku tidak ada yang tidak mungkin, semuanya mungkin terjadi dan itu pasti. Aku memang suka berimajinasi, tetapi buat aku mimpi bukan imajinasiku yang dibuat seolah- olah, tetapi ini adalah cermin kehidupanku yang Allah lukiskan dalam sepenggal kisah saat aku mati sejenak dalam pangkuan Sang Khaliq.

Ada beberapa kisah indah dalam lukisan Allah yang memang telah terjadi dalam kehidupanku, beberapa tahun dan beberapa bulan silam, diantaranya yaitu:
1.      Orang terkasihku aku lihat ada dalam bus sedang duduk bersama dengan sebayaku (perempuan).
2.      Aku diantar pulang sekolah oleh temanku.
3.      Aku ditinggalkan sendiri dalam satu ruang sunyi.
4.      Aku diberi senyuman termanis oleh orang terkasih.
5.      Aku diberi penghargaan menjadi juara kelas.
6.      Aku bisa meraih keinginanku menjadi siswa cerdas.
7.      Aku dikenal banyak orang.
8.      Aku dihadiahi ucapan manis.
9.      Aku sangat terpukul setelah diberi lambaian tangan oleh karibku dalam satu ruang sunyi dan gelap,           setelah sebelumnya bersama- sama.
10.  Dan masih banyak lagi.
Dan semua kisah indah dalam lukisan-Nya, menjadi kenyataan dalam kehidupanku. Aku suka menerka- nerka apa maksud dari semua kisah tersebut. Sampai saat ini aku masih belum bisa menyimpulkan seluruhnya, walaupun kisah indah tersebut sudah lewat massanya dan akupun telah menemukan jawaban puzzle-nya, tetapi puzzle itu belum lengkap kawan karena aku belum bisa menemukan keutuhan jawaban dari kisah-Nya.

Jati-Diri
Aku fikir ini adalah jejak awal menemukan jatidiri. Berkali- kali aku mendapat lukisan-Nya, beribu- ribu kali aku membuat definisi kehidupan yang terus aku putar dalam segelintir memoriku. Aku bahagia Allah swt memberiku kisah- kisah ini. Karena berkat-Nya aku dapat menyatukan puzzle sedikit demi sedikit. Aku buat rangkaian indah dalam aplikasi rahasia yang kubuat sendiri, aplikasi tersebut aku letakan dalam segelintir folder- folder memoriku. Aku susun sedemikian rupa, satu per satu aku pasangkan potongan puzzle tersebut. Saat susunannya mulai terlihat aku tambahkan ukiran- ukiran dalam setiap episodenya. Aku rangkai lagi, terus dan terus hingga menjadi sebuah kisah indah yang dapat aku putar saat aku sedang merasakan kesunyian yang amat dalam.
Kabel- kabel itu terus memancarkan energi positif, aku kadang merasakan senang yang amat sangat dalam, perasaan itu aku alirkan terus hingga tempat yang paling rendah. Aku bagikan rasa senang itu kepada orang- orang yang hadir dalam kehidupanku. Satu senyuman dari mereka saja aku terima dengan senang hati. Momen ini adalah momen yang paling berharga untukku karena aku bisa merasakan hidup yang sesungguhnya (menghargai dan dihargai). Tetapi, saat kabel- kabel itu mulai mengendur, saat itulah kerapuhan mulai terjadi. Wajah seceria apapun tak bisa aku tembus dengan energy yang senada. Tawa lepas yang terlontar bagaikan suara setan yang mencabik imajinasiku untuk membenci apapun yang ada dihadapanku. Saat itulah a’udzubillah himinnasyaiton’nirrodjim. Kemudian aku putar lagi kisah- kisah-Nya hingga perasaan ini bisa stabil menyeluruh, aku cari kesibukan tersendiri agar energiku terus berputar searah dan senada, aku lukiskan potongan setengah lingkaran dengan mata berbinar bahagia untuk siapapun yang berpapasan dan ada di hadapanku, aku sapa mereka dengan sejuta kebahagiaan yang aku miliki, aku alirkan rasa senangku menjadi sebuah jiwa solidaritas tinggi yang khas aku miliki. Aku bahagia mereka menerimaku dengan sepenuh hati.

Satu Cinta Kecil dari Allah swt
“Nisa, selamat ya!” ucap kedua sebayaku. Selamat untuk apa? Gumamku heran dengan tatapan kosong. “eh! Iya, terima kasih :)” aku dengan polosnya main ngeluyur tanpa nanya langsung, ucapan selamat untuk apa. Aku tinggalkan kedua sebayaku dengan berjalan menyusuri halaman sekolah yang saat itu sedang amat sangat panas, bising kendaraan memekakan telingaku. Tawa, tangis haru menyelimutiku. Aku tak menyangka di dalam keadaan yang terdesak- sesak aku bisa meraih semuanya. Tugasku usai detik itu dan aku bisa meraih keduanya bersamaan, Juara III dalam kelas, mendapat predikat Peserta PRAKERIN terbaik di kantor, keberadaanku diakui seluruhnya. Masyaallah, jazakallah khairan katsiran.

Ini satu kisah nyata dalam imajinasiku, baca dengan focus kalian simpulkan sendiri, ya. Terima kasih :) wassalam ..

Oia, jangan berhenti bermimpi ya, karena HIDUP BERAWAL DARI MIMPI. Ayo! Ciptakan New Dreamer (Sang Pemimpi) baru!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tolong tinggalkan sepatah kata yah, terima kasih:)