assalammualaikum :)
Hai! Namaku,
Annisa Linda Sartika, tapi
banyak orang kenal dengan nama ALINKA. Aku suka bermajinasi. Yah, walaupun terkadang imajinasiku
susah ditebak oleh orang lain hehehe =D oia, aku mau membuat serangkaian
definisi dari judul blog milikku ini “SANG PEMIMPI” kira- kira kalian sudah
tahu belum ya, maksud dari judul blogku ini? Kalau belum tahu, kita simak yuk!
Simak
Judul
Aku membuat nama dengan
judul tersebut karena satu alasan aku suka mimpi. Tidak
sedikit orang berkata mimpi itu bunga tidur, wajar kalau orang tidur terus
mimpi, bunga tidur itu tidak mungkin jadi kenyataan, dan tidak mungkin ada di
kehidupan nyata. Tetapi, buat aku tidak ada yang tidak mungkin, semuanya
mungkin terjadi dan itu pasti. Aku memang suka berimajinasi, tetapi buat aku
mimpi bukan imajinasiku yang dibuat seolah- olah, tetapi ini adalah cermin kehidupanku
yang Allah lukiskan dalam sepenggal kisah saat aku mati sejenak dalam pangkuan
Sang Khaliq.
Ada beberapa kisah
indah dalam lukisan Allah yang memang telah terjadi dalam kehidupanku, beberapa
tahun dan beberapa bulan silam, diantaranya yaitu:
1.
Orang terkasihku aku lihat ada dalam bus
sedang duduk bersama dengan sebayaku (perempuan).
2.
Aku diantar pulang sekolah oleh temanku.
3.
Aku ditinggalkan sendiri dalam satu
ruang sunyi.
4.
Aku diberi senyuman termanis oleh orang
terkasih.
5.
Aku diberi penghargaan menjadi juara
kelas.
6.
Aku bisa meraih keinginanku menjadi
siswa cerdas.
7.
Aku dikenal banyak orang.
8.
Aku dihadiahi ucapan manis.
9. Aku sangat terpukul setelah diberi
lambaian tangan oleh karibku dalam satu ruang sunyi dan gelap, setelah
sebelumnya bersama- sama.
10.
Dan masih banyak lagi.
Dan semua kisah indah
dalam lukisan-Nya, menjadi kenyataan dalam kehidupanku. Aku suka menerka- nerka
apa maksud dari semua kisah tersebut. Sampai saat ini aku masih belum bisa
menyimpulkan seluruhnya, walaupun kisah indah tersebut sudah lewat massanya dan
akupun telah menemukan jawaban puzzle-nya, tetapi puzzle itu belum lengkap
kawan karena aku belum bisa menemukan keutuhan jawaban dari kisah-Nya.
Jati-Diri
Aku
fikir ini adalah jejak awal menemukan jatidiri. Berkali- kali aku mendapat
lukisan-Nya, beribu- ribu kali aku membuat definisi kehidupan yang terus aku putar
dalam segelintir memoriku. Aku bahagia Allah swt memberiku kisah- kisah ini. Karena
berkat-Nya aku dapat menyatukan puzzle sedikit demi sedikit. Aku buat rangkaian
indah dalam aplikasi rahasia yang kubuat sendiri, aplikasi tersebut aku letakan
dalam segelintir folder- folder memoriku. Aku susun sedemikian rupa, satu per
satu aku pasangkan potongan puzzle tersebut. Saat susunannya mulai terlihat aku
tambahkan ukiran- ukiran dalam setiap episodenya. Aku rangkai lagi, terus dan
terus hingga menjadi sebuah kisah indah yang dapat aku putar saat aku sedang
merasakan kesunyian yang amat dalam.
Kabel-
kabel itu terus memancarkan energi positif, aku kadang merasakan senang yang
amat sangat dalam, perasaan itu aku alirkan terus hingga tempat yang paling
rendah. Aku bagikan rasa senang itu kepada orang- orang yang hadir dalam
kehidupanku. Satu senyuman dari mereka saja aku terima dengan senang hati. Momen
ini adalah momen yang paling berharga untukku karena aku bisa merasakan hidup
yang sesungguhnya (menghargai dan dihargai). Tetapi, saat kabel- kabel itu
mulai mengendur, saat itulah kerapuhan mulai terjadi. Wajah seceria apapun tak
bisa aku tembus dengan energy yang senada. Tawa lepas yang terlontar bagaikan
suara setan yang mencabik imajinasiku untuk membenci apapun yang ada
dihadapanku. Saat itulah a’udzubillah himinnasyaiton’nirrodjim. Kemudian aku
putar lagi kisah- kisah-Nya hingga perasaan ini bisa stabil menyeluruh, aku
cari kesibukan tersendiri agar energiku terus berputar searah dan senada, aku
lukiskan potongan setengah lingkaran dengan mata berbinar bahagia untuk
siapapun yang berpapasan dan ada di hadapanku, aku sapa mereka dengan sejuta
kebahagiaan yang aku miliki, aku alirkan rasa senangku menjadi sebuah jiwa
solidaritas tinggi yang khas aku miliki. Aku bahagia mereka menerimaku dengan
sepenuh hati.
Satu
Cinta Kecil dari Allah swt
“Nisa, selamat ya!”
ucap kedua sebayaku. Selamat untuk apa? Gumamku heran dengan tatapan kosong. “eh!
Iya, terima kasih :)” aku dengan polosnya main ngeluyur tanpa nanya langsung,
ucapan selamat untuk apa. Aku tinggalkan kedua sebayaku dengan berjalan
menyusuri halaman sekolah yang saat itu sedang amat sangat panas, bising
kendaraan memekakan telingaku. Tawa, tangis haru menyelimutiku. Aku tak
menyangka di dalam keadaan yang terdesak- sesak aku bisa meraih semuanya. Tugasku
usai detik itu dan aku bisa meraih keduanya bersamaan, Juara III dalam kelas,
mendapat predikat Peserta PRAKERIN terbaik di kantor, keberadaanku diakui
seluruhnya. Masyaallah, jazakallah khairan katsiran.
Ini satu kisah nyata
dalam imajinasiku, baca dengan focus kalian simpulkan sendiri, ya. Terima kasih
:) wassalam ..
Oia, jangan berhenti
bermimpi ya, karena HIDUP BERAWAL DARI MIMPI. Ayo! Ciptakan New Dreamer (Sang
Pemimpi) baru!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tolong tinggalkan sepatah kata yah, terima kasih:)