Jumat, 23 Agustus 2013

MENGENAL PRAMUKA

Tak sekedar melakukan aktivitas bergembira, seorang pramuka dilatih untuk menjadi pribadi berkarakter dan tangguh, kreatif dan tentunya cinta tanah air. Keanggotaan pramuka pun di dapatkan secara bertahap, mulai dari Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega.

Pramuka Siaga dan Penggalang
            Pramuka siaga adalah sebutan bagi anggota pramuka yang berusia 7- 10 tahun. Kode kehormatan Siaga merupakan serangkaian ketentuan dasar yang harus dilaksanakan setiap anggota dalam berperilaku sehari- hari. Kode kehormatannya ada 2, yaitu Dwisatya dan Dwidarma.
            Kecakapan pramuka terdiri atas kecakapan umum, kecakapan khusus, dan pramuka garuda. Kecakapan umum ditempuh ditempuh dengan SKU (Syarat Kecakapan Umum) yang terdiri dari 3 tingkat, yaitu, siaga mula, siaga tata, dan siaga bantu. Setelah menjadi siaga batu baru dapat menjadi penggalang.
            Pramuka penggalang berusia 11- 15 tahun. Berdasarkan kecakapan umum pramuka penggalang terdiri atas beberapa tingkatan yaitu penggalang ramu, rakit, terap, dan garuda. Penggalang memiliki SKU dan SKK (Syarat Kecakapan Khusus) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat / TKU (Tanda Kecakapan Umum) dan TKK (Tanda Kecakapan Khusus).

Penegak
            Pramuka penegak sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka yang berusia 16- 20 tahun. Sebelum dilantik menjadi pramuka penegak, seorang calon pramuka penegak melewati masa yang dinamakan “tamu ambalan” selama sedikitnya 1 bulan. Selama menjadi tamu ambalan, calon penegak dapat mengikuti acara- acara tertentu dalam ambalan, setelah itu baru dilantik dalam upacara penerimaan tamu ambalan.

Pandega
            pramuka pandega adalah naggota gerakan pramuka yang berusia 21- 25 tahun. Pandega artinya pemuka atau ahli. Hal ini mengandung filosofi berdasarkan romantisme perjuangan Republik Indonesia, yaitu setelah masa menegakkan, dilanjutkan dengan masa memandegani pelaksanaan pembangunan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
            Pramuka pandega dihimpun dalam satuan yang dinamakan Racana. 1 Racana beranggota 10- 30 orang pramuka pandega. Kemudian racana dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang dinakan Reka. Racana dipimpin oleh seorang Pradana.


Sabtu, 2008

“Jadi anggota gerakan pramuka itu harus kuat! Jangan lembek! Jangan manja! Jangan takut panas! Jangan takut gelap! Jangan takut kotor! Berani dong!” tegas kakak Pembina. Panas membara sang mentari yang jaraknya sejengkal, memanggang para anggota gerakan pramuka siaga. “ka, ada yang pingsan!” teriak salah satu anggota. Keluh kesah, bagaikan santapan sehari- hari, tetapi itu tak mengurangi jiwa disiplin kami. Berbagai peraturan kepramukaan tetap kami hargai dan hormati dengan segenap jiwa kepatuhan kami.

Tri Satya
Demi kehormatanku aku akan bersungguh- sungguh:
1.      Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan           Pancasila.
2.      Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
3.      Menepati dasa dahrma.

Dasa Dharma Pramuka
Pramuka itu:
1.      Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.      Cinta Alam dan kasih sayang sesame manusia
3.      Patriot yang sopan dan ksatria
4.      Patuh dan suka bermusyawarah
5.      Rela menolong dan tabah
6.      Rajin, terampil, dan bergembira
7.      Hemat, cerdas dan bersahaja
8.      Disiplin, berani dan setia
9.      Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10.  Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Pelantikan berlangsung dengan hidmat. Semua anggota gerakan pramuka siaga bantu berhasil mendapatkan gelar barus sesuai tingkatannya, yaitu penggalang ramu. Symbol/ tanda kehormatan kami letakkan di lengan baju pramuka. Dan tetap kami gunakan hingga tingkatan selanjutnya. Terima kasih.
ALINKA, Jkt, 24/08/13’

Jumat, 02 Agustus 2013

Buang Energi Tenaga dan Emosi

Satu kata yang tidak berarti. Sepele memang, namun berarti untuk langkah selanjutnya. Semua orang pasti telah, pernah, akan, atau sedang mengalaminya. Yaitu “BETE !!!!”

Disaat gue lagi mengalami perasaan ini, astagfirullah suasana tuh berasa carut marut banget. Kalian pernah nggak sih, mengalami hal ini?

Kita simak dulu yuk penjelasan berikut !

BETE itu apa sih?
BĂȘte adalah perasaan tidak nyaman dengan situasi dan kondisi yang sedang dialami. BETE itu adalah perasaan bosan yang telah melewati batas jenuh. Sebenarnya buat gue sih! BETE itu adalah Buang Energi Tenaga dan Emosi. Ada juga yang mengartikan BETE itu Butuh Teman. Duh! Banyak yah ternyata pendapat orang lain tentang hal itu.

Buang Energi Tenaga dan Emosi (BETE)
Gue sering banget mengalami hal ini. Awalnya sih ok! Gue anggap ini cuma titik jenuh gue yang memuncak. Gue Cuma bisa diam, mager, dalam PW. Orang manggil gue pun kadang gue diemin saking malesnya. Kalau dalam suasana KBM, mau tuh guru ngoceh kaya apa juga sabodo teuing! Da nu butuh materi ma abdi ieuh, sanes bu guru atawis pa guru! Hahaha jadilah nyoret-nyoret buku =D eh’ kok jadi buka kartu gini yah?? Sudahlah tak apa, sharing iya nggak?!

Nah! Kalau rasa itu berkelanjutan hub. Dokter. Eh! Hehehe =D

Ih kok bercanda sih? Saya serius tau!

Betul loh teman- teman, BETE adalah hal yang harus cepat dihindari. Perasaan ini sering muncul pada saat kita sedang sibuk dengan kegiatan sehari- hari. Ada banyak kegiatan yang ingin anda kerjakan dan anda berhasil mengerjakannya, namun pekerjaan tersebut hanya anda kerjakan sepintas- sepintas atau kata lainnya tidak tuntas.
Buang Energi Tenaga? Iyah, jelas. Karena itu tadi, mau mengerjakan semua hal, tetapi tidak tuntas.
Buang Emosi? Nah! Ini dia! Sebenarnya bukan buang emosi sih ya, hal ini lebih kedalam keadaan perasaan anda yang terganggu dan harus dibuang (y). Rasa ini muncul karena formulasi intelektual kita yang muncul secara bersamaan dengan depresi dan kesadaran diri yang tinggi. Kita sebenarnya harus sudah mengetahui jika titik jenuh/ BETE kita pada kondisi dan situasi yang seperti apa karena tubuh sendiri saja sudah tahu jika diri/ tubuh sedang mengalami hal itu, maka banyak sinyal- sinyal yang mulai bermunculan. Yah, bisa jadi seseorang yang sedang mengalami hal demikian menjadi berubah yang tadinya ceria menjadi diam, yang tadinya memang pendiam menjadi pemurung bahkan semakin murung, atau ada juga yang pendiam dengan seketika menjadi jail.


Orang BETE tuh banyak tingkahnya. Tetapi, jika terlalu berlebih anda bisa mengalami BETE dengan kehidupan anda sendiri dan ini sangat bahaya bagi nyawa anda. Maka, pandai- pandailah anda mengatasi hal tersebut. Karena rasa ini tidak bisa dihindari, tetapi harus diatasi. ALINKA Jkt, 02/08/13’