Selasa, 11 Desember 2012

katakan "Aku adalah pemenang"





THE WINNER


Ciamis, 18 September 1995 lahirlah seorang bayi perempuan dengan sehat walafiat. Sorak sorai orang yang menyalsikan sangat terdengar ketika bayi perempuan itu terlahir untuk menambah jumlah keluarga di kampung Nanggerang Desa Sukasetia, Ciamis, Jawa Barat ini. Bayi itu terlahir dengan sempurna tanpa ada kecacatan sedikitpun. Ia begitu cantik, sehat,berkulit  putih, rambutnya tebal hitam pekat, menangislah ia “oaoaoaaaa …!!”, sang ibu langsung tersenyum dan mencium buah hati pertamanya yang telah ditunggu selama satu tahun semenjak pernikahan beliau pada November 1994 setahun silam. Sang ayah pun berkumandang “Allah’huakbar Allah’huakbar Ashadualla illaha illalohu waashaduanna Muhammad’darrosululloh hayyaalla sholat hayyaalla falah….”, serentak keluarga pun mengucap “eh!eh!naon eta? Naha kalahkah jadi komat atuh, aeh si akang teh kumaha?” ahhahahaa =D semua tertawa mendengar kesalahan sang ayah yang sudah terlanjur senang melihat buah hati pertama mereka memperkenalkan diri pada dunia. Lalu sang ayah mengulangi kumandang yang akan beliau sampaikan ke telinga sang buah hati sebelum ia bisa mendengar perkataan lainnya “Allahhu’akbar 3x, Hayyaallal fallah 3x, hayyaalla’sholaaah 3x ……” kumandang adzan terus berkumandang beriringan didikuti dengan jerit tangisan sang buah hati, senyum merekah di wajah sang bunda sangat indah tak bisa tergantikan oleh apapun. Walaupun bayi mungil itu terlahir dalam keluarga yang sederhana, tetapi tak mengurangi segalanya. Ia mendapat kasih sayang yang sangat tulus setulus-tulusnya dari ayah, bunda, omah, opah, kakek, nenek, kakak sepupu yang dirawat omah sejak kecil.
Annisa Linda Sartika bersama teman-teman
          Bayi mungil itu kini telah berusia 4 tahun, lalu terdengar opah sedang mengajak bicara”dedee, nami mama saha?”, anak itu seraya menjawab dengan dituntun sang opah yang setia menemaninya kala sang bunda sedang membersihkan rumah. Opah begitu menyayangi cucu pertamanya. Baginya “tidak boleh ada yang menyakiti anak, istri, dan cucu beliau sedikitpun” itulah opah yang selalu ada bersamaku. Setelah lama belajar di rumah sang cucu merasa bosan dengan keadaan rumah dan mulai berkeinginan untuk sekolah di luar seperti teman-temannya. Kemudian berbisik manja pada sang bunda “mama mamaa hyong sakola dedee….”, manjanya sang anak bunda pun menjawab lantunan manja buah hatinya,”muhun ng’ke nya mun bapa tos uih damel ti Jakarta”. sang anak pun tersenyum mendengar bunda bicara seakan telah memahami bahasa hati sang bunda. Karena ayah bekerja di luar kota di bilangan Jakarta Pusat bersama kerabat dekat. Jadi untuk bertemu pun harus menunggu 2 minggu paling cepat. Makanya si buah hati lebih dekat pada sang bunda dan opah kesayangannya. Hari Senin sang anak mulai bersekolah di TK Merpati walau kepala sekolah belum menerima pendaftaran sang anak manis itu. Setiap hari ia sekolah dengan ditemani sang bundasampai bell pulang tiba. Jika bunda sedang berhalangan, ada opah yang menemaninya. Ia begitu manja sampai tak mau lepas dari samping orang-orang yang menyayanginya.

***

Annisa Linda bersama Shinta Nuriani (adik)
Annisa Linda Sartika bersama Mama
          Kini ia telah masuk usia 6,5 tahun. Lalu bunda mendaftarkannya ke sekolah dasar negeri yang letaknya cukup jauh untuk sorang anak perempuan jika berjalan kaki, yaitu di SDN 02 Sukasetia, Ciamis, Jawa Barat. Ia tumbuh sebagai siswa cerdas berprestasi. Berbagai perlombaan ia ikuti, prestasi demi prestasi ia suguhkan untuk ayah bunda omah opah dan sekolahnya tercinta. Ia berhasil mencapai nominal beasiswa sebesar Rp 350.000,00 dan atribut sekolah selama menduduki sekolah ini. Walaupun keadaan sekolah yang ia huni jauh dari baku mutu sekolah pada umumnya, tapi ia tetap harus berprestasi bagaimanapun caranya dan apapun rintangannya. Walau ia sering bertanya-tanya”kenapa sekolahku seperti ini?.” Tapi tak pernah merasa letih dengan keadaan seperti itu. Teman-teman berhasil ia taklukkan dan meraih juara 1. Padahal untuk siswa kelas 1 SD bisa mencapai angka itu cukup sulit karena mata pelajaran berbeda denga waktu TK. Tetapi, ini semua berkat sang bunda yang selalu memberi latihan untuk buah hatinya. Kelas 2 sampai dengan kelas 3 prestasinya malah menurun, ia hanya menduduki posisi juara 2 selama 4 smester. Semua ini karena ia ditinggal keluar kota oleh ayah dan bunda setelah sang adik lahir yang telah berusia 1 tahun. Saat itu prestasinya turun. Setelah 1,5 tahun berpisah dengan ayah bunda dan adik perempuannya karena ayahnya harus pindah tempat kerja di dapur cake and bakery setelah sebelumnya di restaurant bakso.

****

          Liburan akhir semester pun tiba, ayah pulang menemuinya di rumah omah dan opah. Seraya anak itu memeluk sang ayah erat sekali. Mungkin saat itu sang ayah pun merasa kehilangan karena jauh dari buah hati pertamanya. Lalu sang ayah berkata”bade ngiring ka bapa moal?,” seraya ia menjawab”muhun,hoyong ngiring nyaaa pa….” kemudian setelah adzan magrib ia bersama sang ayah pergi keluar kota. Dan meninggalkan omah yang telah ditinggalkan opah untuk selama-lamanya pada 2 tahun silam sebelum ayah dan bundanya pindah keluar kota. Saat itu omah hanya tinggal seorang diri dan harus merawat peternakan ayam dan membersihkan 2 rumah (rumah anak bersama cucunya dan rumah yang beliau huni) sekaligus sendiri.

                                                             **              
Sampailah di Trakindo, Cilandak, Jakarta Selatan. Tak jauh dari situ dengan naik angkot satu kali perjalanan, terlihatlah tempat tinggal ayah bunda dan sang adik.

**

 Esoknya setelah liburan akhir semester selesai, sang bunda mendaftarkannya di sebuah sekolah negeri di Bilangan Jakarta Selatan yaitu di SDN 05 Ciganjur   , Jagakarsa, Jakarta Selatan, letaknya persis dekat Kelurahan Ciganjur. Ia menempati kelas IV-A dengan disambut teman-teman sangat meriah. Ia mendapat guru-guru bidang study yang cukup baik. Sehari 6 jam di sekolah sudah cukup untuknya beradaptasi. Banyak teman yang telah mengenal keberadaannya hingga kakak kelas hamper seluruhnya telah ia kenal padahal baru sehari. Teman, sahabat, guru bidang study, prestasi, satu demi satu berhasil aku raih. Dan itu datang dengan sendirinya karena Allah telah mengatur segalanya. Kelulusan pun tiba, ia berhasil mengantongi nilai yang cukup baik 21,90 average 7,7. Dan berhasil menduduki urutan ke 77 dalam pendaftaran SMP Negeri. Saat itu ia mendapat posisi di SMPN 254 Jakarta, di Jl. Gandaria V, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Prestasinya begitu menonjol dalam bidang Agama Islam, Desain Grafis, Seni Budaya, Matematika, dan Bahasa Indonesia untuk tim editor majalah sekolah dan bertugas sebagai reporter dalam setiap ajang kegiatan sekolah. Ia masuk dalam OSIS bid. Majalah Buletin Prestasi (majalah sekolah yang terbit per 3 bulan). Beasiswa berhasil ia dapat dengan nominal Rp 600.000,00 per 1 bulan. Hari kelulusan pun tiba dan sempurna LULUS, tetapi ia menangis sangat sangat sedih karena nilai yang ia raih kurang sempurna. Tak henti ia menangis sampai tak mau makan dalam sehari penuh. Nilai yang ia idamkan 39,99 tapi ia hanya berhasil meraih 30,25, masih jauh untuk mencapai angka sempurna. SMK Negeri gagal ia dapatkan.

**

Jakarta, 7 Juli 2011 ia berangkat untuk pendaftaran SMK gelombang pertama. Ia mendatangi SMK Al-Hidayah 1 Jakarta bersama sang ayah. Ia akhirnya mengambil jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan). Hari Senin pukul 13.00, Ia mengikuti tes pendidikan untuk meraih bangku dalam jurusan ini. Dan akhirnya dari pendaftaran siswa 450 orang yang lulus sempurna hanya 90 orang, dan ia tepat pada posisi ke 90 orang tersebut. Kelas X TKJ 1 ia dapatkan dengan posisi tempat duduk kolom 2 untuk barisan pertama. Dengan wali kelas bapak Rouf Rodzinul Uffa’Arfad, S.Ti. di TKJ ia hanya menduduki prestasi diposisi 20. Tetapi di semester 2 ia melejit meraih ketertinggalannya dan berhasil menduduki posisi 5 besar, luar biasa, Allah’huakbar.

**

Kenaikan kelas tiba ia mendapat kelas XI TKJ 1 dengan jumlah siswa 33. Semua teman-teman dipecah lagi kedalam 2 kelas. Tapi asa nya tak pernah padam untuk berkeras belajar belajar dan belajar. Hanya itu titipan keluarga. KAMU TIDAK BOLEH BERHENTI BELAJAR. Kata sang ayah” kalau kamu berhenti belajar berarti kamu berhenti menghadapi kehidupan ini”, seraya ia menjawab”iyah,pa….” Sejenak ia teringat dengan buku yang pernah ia baca di perpustakaan saat PERAKERIN di PT.BRI(Persero)Tbk. Yaitu “apabila kamu tidak pernah melakukan kesalahan, berarti kamu tidak pernah mencoba hal baru dalam kehidupan ini.” Ia mengambil kesimpulan kalau dirinya tak boleh menyerah dalam menghadapi segala rintangan hidup apapun hal itu, sesulit apapun itu. Kata Nabi Muhammad “kejarlah cita-citamu sampai ke negeri Cina.” Sampai harini hanya pesan itulah yang menjadikan nya THE WINNER dalam setiap hal apapun. Ini semua berkat omah opah ayah dan bunda yang berhasil membimbing dan mendidiknya hingga saat ini.

******

Dia, si bayi mungil yang sekarang berkalungkan prestasi bidang akademik dan non akademik adalah Aku.

Aku ?

Nama lengkap                            : Annisa Linda Sartika
Nama panggilan                          : Icha, Nisa, Annis, Linda, Sshaa
Tempat tanggal lahir                  : Ciamis, 18 September 1995
Nama orang tua                             
Ayah                                           : Saepudin
Bunda                                        : Lilis Mulyati
Adik                                         : Shinta Nuriani
Omah                                        : Salsih
Opah                                         : Nana Suryana (alm)
Prestasi yang telah dicapai        :
·         Juara 2 lomba mewarnai se-kecamatan Cihaurbeuti (TK)
·        
Juara umum selama 6 semester di kelas 1-3sd
 
Juara 1 kelas 1 SD               
·        
Kelas 1-3 SMP
 
Juara 2 kelas 2-3 SD      
·        
Se-kecamatan Jagakarsa kelas 2 SMP
 
Peringkat 5 besar        
·         Juara 3 lomba desain batik
·        
Se-Kodya Jakarta Selatan kelas 3 SMP
 
harapan 1 desain batik
·        
Kelas 1 SMK
 
Juara 2 kaligrafi/kelas
·        
Kelas 1 SMK
 
Peringkat 5 besar




Jakarta, 9 Desember 2012
                                       Oleh:


               Annisa Linda Sartika
     (ALINKA)

4 komentar:

  1. prestasi yang baik memang tidak bisa dicapai dengan usaha yang mudah. keep posting.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah, butuh pengorbanan untuk mencapai semuanya ..

      Hapus
  2. Nisa hebat, dilingkupi kasih sayang, dan bisa mengembangkan prestasi sebagus itu.

    Kisah nisa membuatku ingin menulis kisahku :D tapi aku sama sekali tidak bisa menulisnya, karena sejak kecil kisahku cukup memilukan ckckck.. Yang jelas, Nisa harus tetap raih prestasi, dan terus ikuti jejak-jejak yang orangtua Nisa tinggalkan untuk membimbing Nisa.

    Lagipula aku cukup kagum pada kemampuan Nisa sama Susi, kadang berfikir.. "Kenapa aku tidak bisa membuang sifat malasku untuk mengejar mereka berdua?" hehe :p

    Mampir ke blogku ya Nis :D

    BalasHapus
  3. subhanallah, makasih hanna, semua ini adalah titipan dari Allah swt, yang memang seharusnya aku jaga dan aku amalkan sebagai bekal hidupku hingga akhir hayat ..
    makasih juga atas suportnya:)

    BalasHapus

tolong tinggalkan sepatah kata yah, terima kasih:)