Rabu, 23 Januari 2013

:)


IKHWAN…
AKHWAT…

“Icha mau kemana?” ucap seorang ibu paruh baya berusia 69th,  “mau ke sekolah nek,” ucapku sambil bergegas mengikat tali sepatu di teras rumah. Akupun pergi dan berpamitan meninggalkan beliau yang masih berdiri di teras rumah”aku berangkat dulu ya nek, assalammualaikum :)” “wallaikum’salam:) ehhh..tunggu tunggu!!mana jilbabmu?bukankah sekolahmu, sekolah Islam nak?” “iya, betul nek, ada apa ya?” aku yang belum menyadari malah balik bertanya.
Setelah itu beliau tidak pernah menanyakan keadaanku, bagaimana kondisiku saat itu. Beliau hanya kuat pada pendiriannya tetap keukeuh kalau semua anggota keluarganya wajib berhijab. Aku bahkan saat itu tidak boleh bertemu dengan sebayaku kecuali kerabat. Samapai akhirnya aku bertemu dengan ikhwan yang ternyata adalah sebayaku di sekolah kejuruanku saat ini.
[ini adalah sepenggal mimpiku hingga aku seperti ini. Oleh Annisa Linda Sartika(ALINKA)]

Senin, 01 November 2011. Aku minta disiapkan seragam lengan panjangku untuk dikenakan hari ini. Mama dan bapakku bertanya-tanya akan hal ini. Aku bingung harus jawab apa, akhirnya ku ceritakan semua isi mimpiku. Pertanyaan semakin banyak dilontarkan karena orang tuaku takut-takut kalau aku tidak kuat melawan arus. Tapi, semuanya kujawab dengan santun dan lugas. Aku berkata”insyaallah aku mampu, ini adalah pesan terindah yang pernah aku terima ma pa, Allah mengirimkannya untukku.”
**
“assalammualaikum:)” “waallaikum’salam.” Aku yang masih menutup wajahku dengan map plastic buku pelajaran yang biasa aku bawa, berjalan menghampiri sebayaku di 4 kursi yang biasa kami jadikan tempat berkumpul di ruang kelas. Sebayaku Nampak bengong heran melihat penampilan yang ku kenakan hari itu”hey itu siapa?Ya Allah temen gw?subhanallah..” aku tersungging manis mendengar ucapan sebayaku kala itu. Seisi ruangan menghampiriku, semua ingin tau. Aku ceritakan apa adanya. “Nis, harus berlanjut!wajib!” ucap sebayaku. Kalimat ini yang masih terngiang dan selalu ada dalam benakku. Demi Allah aku ingin aman, terlindungi dan dilindungi. Dan Alhamdulillah Allah swt Maha Mendengar:). Semua rasa takut hilang. Aku merasakannya sangat indah hangat sekali.
Sebagian orang bertanya saat berpapasan denganku di jalan”Nis, kamu udah lulus SMK emang?kok sekarang pake jilbab terus?udah kerja ya?” “belum kok bu, saya masih SMK:)” Pikirku melayang, aku bertanya-tanya dalam hati”memangnya yang boleh berhijab hanya orang yang sudah lulus belajar 12th dan sudah bekerja saja ya????” banyak perkataan menarik yang selalu kutemui. Bahkan ada yang berkata”yailah keluar sebentar aja pake jilbab segala,” subhanallah.. Ya Allah maafkan saudaraku, dia tidak sengaja mengucap kalimat itu. Serangkaian kalimat menjadi pelengkap hidupku hingga detik ini. Terima kasih untuk kalian.
Sampai akhirnya ternyata benar dengan mimpi itu. Setelah ini aku merasakan keakraban yang indah dengan sebayaku, kerabat, guru, ikhwan akhwat, umi abi, serta tak lupa Allah swt. Subhanallah ikhwan kembali membaik untuk persahabatan kami. EQ terkendali. Jadi, tak pernah ada konflik lagi diantara kami. Ini semua berkat hijab ridha Allah swt lewat pesan peringatan nenek dalam tidurku. Subhanallah …
Wassalam:)
Writer: Jakarta, 23-01-13’ALINKA


2 komentar:

  1. kalau tidak salah, memakai kerudung itu harus merasa siap dari hawa nafsu, baru bisa memakainya.

    BalasHapus
  2. alhamdulillah dan insyaallah memang sudah siap.

    BalasHapus

tolong tinggalkan sepatah kata yah, terima kasih:)